Minggu, 08 Mei 2016

Sosok Nona Dongeng

Ini masih pagi .............. udah mandi, udah duduk di depan meja kerja, samping ruangan Bapak Bos yang tidak hadir di tempat duduknya. Aku bersyukur dia tidak harus berada dekat ku saat ini, karena pikiranku selalu ingin menceritakan mengenai Nona Dongeng.
Biarlah pekerjaan ku mengurus dirinya sendiri agar tidak manja, menurutku.
dan sekarang aku ingin memanjakan pikiranku yang sedari kemaren menyerangku agar dapat aku tumpahkan dalam kalimat kalimat.
Cukup sudah basa - basi dari ku, tuan waktu tidak mau berhenti diam selagi aku sedang berbasa - basi.
aku akan menceritakan sosok dia yang sangat aku pahami, menurutku seperti itu. tapi terkadang, orang lain yang lebih paham dan mengerti tentang si Nona Dongeng.

Nona bukan seorang yang pandai merangkai kata - kata indah, tapi Nona suka mengungkapkan kalimat kalimat yang terlintas dihadapannya yang dirangkum terlebih dahulu dikepalanya yang kecil menurutku.
Bicaranya kekanak-kanakan padahal usianya yang sudah cukup untuk memutuskan suatu pilihan, bertingkah seakan-akan dunia sempit.
Apa yang dia miliki, orang lain pasti pernah dan ada kesempatan untuk memiliki. Baginya itulah arti kalimat bahwa dunia itu sempit.

Jangan tanya apa yang istimewa dalam dirinya dan dunianya.... apakah dia seorang pencinta dongeng sehingga aku menyebutnya dengan nona dongeng.
aku suka dan benci akan cara pikir, tingkahnya, ucapannya... segalanya mengenai nona ini. tak ada alasan spesial sehingga aku harus menyebutnya nona dongeng sebenarnya.
hanya saja..... setiap aku melihat sosoknya dimalam hari, setiap aku menerka pikirannya disaat lamunanku, dia mengingatkan ku akan setiap cerita khayalan yang sering aku baca maupun aku tonton di televisi.
ya walaupun di telivisi cerita khayalan itu berwarna indah, namun si Nona punya cara pandang yang berbeda.. cerita khayalannya itu masih abu - abu.
pikirku, bahwa dia belum menemukan apa yang dia inginkan. kemungkinan besar pendapatku benar, karena aku mengenalnya lebih dari orang lain mengenalnya.

Nona seorang yang suka dan sangat suka mengekspresikan warna dalam hidupnya, gelap dan terang dia tunjukan pada sekitarnya.
aku berharap dia selalu menunjukan warna terang agar dunia khayalnya itu bisa seperti yang ditelevisi jaman sekarang, bukan jaman dulu yang masih hitam putih.

Nona itu seorang yang egois menurutku. dia menginginkan sesorang yang memberikan warna bagi dunia khayalnya itu.
Dia diam dan menunggu agar sesorang dapat memberikan warna bagi dunia khayalnya. egois dan kekanak-kanakan menurutku.
Sangat sulit untuk menyuruhnya melukis warna nya sendiri dalam dunia khayalnya, sangat sulit.
aku hanya diam dan mengikuti kemauan si Nona Dongeng, sepertinya aku ingin percaya kepada nya bahwa apa yang dia percayakan akan terjadi.
Ntah sampai kapan seperti itu......

Apakah sudah cukup penjelasan ku mengenai sosok Nona Dongeng ? apa yang harus aku jelaskan lagi tentang dia, jujur aku pun bingung.
Dia belum bangun juga pagi ini, saat ini ...

Cerita singkat yang pernah aku lalui dengan si Nona Dongeng, ketika ada interview yang aku jalani di sebuah perusahaan besar.
Direktur tersebut bertanya kepada ku, "kenapa kamu mau jadi sekretaris ?"
Aku diam sejenak, dan berharap Nona Dongeng datang membantu ku untuk menjawab hal itu... akhirnya dia datang dan menjawab : " alasan saya memilih untuk menjadi seorang sekretaris dikarenakan saya suka mengarang Pak."
Aku yang memiliki tubuh ini diam sejenak setelah mengetaui si Nona menjawab seperti itu, ntah salah atau tidak tapi aku hiraukan....
lalu Bapak direktur bertanya lagi "jika ingin mengarang, kenapa tidak menjadi penulis saja?"
si Nona menjawab tanpa berpikir " kalau penulis, saya susah atur jam tidur saya Pak. kalau sekretaris saya masih bisa mengatur segalanya kecuali pimpinan saya jika dia ingin tidur "

Direktur tersebut tidak menjawab, tidak tertawa maupun tersenyum. dan aku ingin menampar si Nona Donegeng karena berani beraninya dia menjawab hal itu disaat waktu seperti ini; sangat lancang.

sedikit saja kisah ku bersama si Nona Dongeng.
aku tak mau kalian berpikir negatif tentang dia, karena dia memiliki hal positif yang belum aku temukan juga hahaha

Akhir tulisan ini aku sampaikan bahwa, pekerjaan ku sudah sangat terbiasa aku manjakan sehingga mereka teriak - teriak terus sedari tadi.
aku lanjutkan lagi cerita - cerita ku kepada kalian; nanti.


Salam kenal,
ASS






Tidak ada komentar:

Posting Komentar